Posted on : Bisnis Indonesia, 21 December 2017
HARIZUL AKBAR NAZWAR, B.Eng., M.Ec.Dev., MAPPI (Cert.)
(Certified Property Valuer & Real Estate Analyst at Amin, Nirwan, Alfiantori & Partners Valuation Firm)
Angka kekurangan (backlog) rumah di Indonesia tergolong tinggi. Menurut Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, tercatat hingga saat ini backlog perumahan di Indonesia mencapai angka 13,5 juta unit rumah. Angka ini menunjukkan bahwa terdapat 13,5 juta kelurga yang tidak memiliki hunian dan/atau hunian tetap. Bahkan data terbaru dari Perumnas menyebutkan bahwa terdapat peningkatan kebutuhan rumah sekitar 800.000 unit setiap tahun yang diakibatkan dari pertumbuhan penduduk dan urbanisasi. Disisi lain, supply rumah yang mampu dipenuhi pada segmen kelas perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) hanya 400.000 unit setiap tahunnya, dimana terdapat gap sebanyak 400.000 unit setiap tahunnya. Berdasarkan data dari BPS, DKI Jakarta adalah provinsi yang memiliki tingkat home ownership rate terendah yaitu hanya sebesar 51,09% kemudian Kepulauan Riau sebesar 67,67%. (more…)